MPR; Elite Diminta Perkuat Rasa Gotong Royong

Audiensi MPR bersama MGMP PKN Balikpapan
Jakarta - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengingatkan, para politikus harus terus menjunjung nilai-nilai Pancasila. Kisruh sejumlah partai politik yang belakangan terjadi, menjadi tanda bagi politikus agar kembali berkiblat kepada Pancasila.

Mahyudin mengatakan, para politikus seharusnya menyadari bahwa perbedaan adalah hal yang biasa dalam kehidupam berdemokrasi. Bahkan, perbedaan itu adalah berkah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Tapi mereka para elite partai mungkin agak lalai, kadang perbedaan itu membuat sebuah pertikaian karena ego ingin menang sendiri. Saya harap hal-hal seperti ini ke depan lebih baik," ujarnya. Dilansir Republika Online.

Untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, sebaiknya parpol rutin memberikan pendidikan kepada para kadernya. Pendidikan tentang nilai Pancasila juga penting ditanamkan sejak dini kepada anak bangsa yang nantinya akan menjadi politikus dan kader partai. Kata polikus partai Golkar ini,

"Di partai sendiri ada pendidikan-pendidikan semacam Diklat kader dan lain-lain. Bahkan kalau parpol mengadakan kegiatan dengan mengundang MPR untuk beri pencerahan dalam kegiatan-kegiatan, seperti sosialisasi Empat Pilar MPR RI itu. Kalau diundang, MPR siap untuk berikan sosialisasi tersebut," Mahyudin menegaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan juga mengatakan, berbagai kisruh yang disajikan partai politik belakangan membuat semakin banyak masyarakat yang pesimistis dengan dunia politik Indonesia.

"Politik kita belakangan ini diramaikan dengan ada yang sampai berkelahi pukul-pukulan. Kita juga baca di media begitu si A terpilih jadi Bupati lawannya dihabisi dan kemudian dipilih teman-temannya," sindir Zulkifli, Rabu (11/3).

Untuk mengatasi permasalahan politik yang terus berlarut, Zulkifli mengingatkan para politisi untuk kembali berkiblat kepada Pancasila.

"Di situ dikembangkan politik kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan sebagainya. Kalau politik kebangsaan itu kita kembangkan, tidak ada lagi kelompok golongan yang mementingkan kepentingan sendiri atau golongan. Parpol bukan kelompok golongan, tapi parpol itu harus sama dengan apa yang dirasakan rakyat," jelasnya. [ms/rol]
Share
 
Copyright © 2015. SUPARTI [Suara Patriot Indonesia].
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Powered by Blogger.
Creative Commons License